Di era digital ini, kebutuhan akan akses cepat terhadap dana tunai semakin meningkat. Salah satu metode yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah gestun atau gesek tunai. Namun, banyak informasi yang beredar mengenai gestun, baik yang benar maupun yang menyesatkan. Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar gestun yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Apa Itu Gestun?

Gestun adalah praktik di mana pemilik kartu kredit atau fasilitas kredit lainnya mencairkan limit kredit mereka menjadi uang tunai melalui transaksi di merchant tertentu. Dalam transaksi ini, seolah-olah terjadi pembelian barang atau jasa, padahal yang diterima oleh pemilik kartu adalah uang tunai. Praktik ini sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mendapatkan dana tunai tanpa melalui prosedur pinjaman resmi.

Mitos dan Fakta tentang Gestun

Mitos 1: Gestun adalah Praktik Legal dan Diizinkan oleh Bank

Faktanya Banyak yang beranggapan bahwa gestun adalah praktik legal karena melibatkan transaksi dengan kartu kredit. Namun, Bank Indonesia secara tegas melarang praktik gestun karena dianggap sebagai penyalahgunaan fasilitas kartu kredit dan berpotensi menimbulkan risiko finansial. Selain itu, gestun dapat digunakan sebagai sarana pencucian uang dan penipuan. Oleh karena itu, bank dapat mengenakan sanksi kepada pemilik kartu yang terbukti melakukan gestun, termasuk penutupan kartu kredit. 

Mitos 2: Gestun Lebih Murah daripada Tarik Tunai di ATM

Faktanya Sebagian orang berpendapat bahwa gestun lebih ekonomis dibandingkan tarik tunai melalui ATM karena biaya administrasinya lebih rendah. Memang, biaya gestun seringkali lebih kecil, sekitar 2-3% dari jumlah yang ditarik, sementara tarik tunai di ATM bisa dikenakan biaya hingga 4-6%. Namun, risiko yang terkait dengan gestun, seperti potensi penipuan dan pelanggaran hukum, membuat biaya yang “lebih murah” tersebut tidak sebanding dengan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan. 

Mitos 3: Gestun Aman Dilakukan di Semua Merchant

Faktanya Tidak semua merchant yang menawarkan layanan gestun dapat dipercaya. Beberapa merchant mungkin tidak memiliki izin resmi atau terlibat dalam praktik ilegal lainnya. Melakukan gestun di tempat yang tidak terpercaya meningkatkan risiko penyalahgunaan data kartu kredit Anda, yang dapat berujung pada pembobolan rekening atau penipuan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan menghindari melakukan gestun di merchant yang tidak jelas reputasinya.

Mitos 4: Gestun Tidak Akan Mempengaruhi Skor Kredit

Faktanya Gestun dapat berdampak negatif pada skor kredit Anda. Transaksi gestun meningkatkan jumlah utang pada kartu kredit Anda, dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan keterlambatan pembayaran atau bahkan gagal bayar. Hal ini akan tercatat dalam riwayat kredit Anda dan menurunkan skor kredit, yang pada akhirnya menyulitkan Anda untuk mendapatkan fasilitas kredit di masa mendatang. 

Mitos 5: Gestun Adalah Solusi Terbaik untuk Mendapatkan Dana Tunai Cepat

Faktanya Meskipun gestun menawarkan kemudahan dalam mendapatkan dana tunai, risiko yang menyertainya cukup tinggi. Selain potensi pelanggaran hukum dan dampak negatif pada skor kredit, gestun juga dapat membuat Anda terjebak dalam lingkaran utang yang sulit diatasi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan gestun, pertimbangkan alternatif lain yang lebih aman dan legal, seperti pinjaman resmi dari lembaga keuangan terpercaya.

📌 Mau Bisa limit kredit atau PayLater dengan aman dan cepat? Gunakan layanan terpercaya dari Bisa Gestun dan Gestun Mantap! 🚀💰